Minggu, 04 Agustus 2019

Dolan ke Rumah Pak Gatot

Kemarin saya dolan ke rumah pak Gatot salah satu aktivis SK (sanggar kedirian) yang rumahnya ada di daerah kaliombo kediri. Tujuan awal saya sebenarnya mau bertemu dengan Kang Ali yang juga aktivis Sk untuk ngobrol mengenai jamur tiram. Beliau seorang penjual sate jamur dan saya mulai merintis usaha budidaya jamur tiram, maksud hati mau kerjasama. Tapi karna beliau masih ada kepentingan lain kami janjian di rumah pak Gatot walau akhirnya gak jadi ketemu. Mungkin lain kali bisa ketemu, semoga saja.

Kembali ke tema dolan kerumah pak Gatot. Bukan kembali ke laptop. Di sana saya bersama satu teman saya, pak Zein, dan mas Zakaria. Ngobrol ngalor ngidul, ada pembahasan sedikit mengenai apa itu pengajian, pengajian dan pengkajian, bagaimana ngaji zaman kanjeng nabi, apakah para sahabat duduk manis dengan shaf tertata rapi dan kanjeng Nabi duduk di depan dengan membelakangi imaman dalam masjid dan ngedep dampar atau bagaimana. Ada juga bahasan sedikit tentang sakaratul maut dari pak Zein dan apa lagi saya lupa.

Waktu membahas ngaji zaman kanjeng Nabi pak Gatot mengajukan pertanyaan,
"Bentuke ngaji masa kanjeng Nabi kui bagimu penting gk?"
"Lak penting wes ko ndi anggonmu neliti?"
Mungkin itu beberapa pertanyaannya. Kemudian beliau menunjukkan salah satu video satu menitan yang berisi kata-kata Mbah Nun. Video tersebut berisi kata-kata simbah mengenai penyikapan terhadap ibadah mahdhoh.

Jadi yang saya tangkap dari video tersebut, ibadah itu kan ada dua macam, yaitu mahdhoh dan ghairu mahdhdoh. Itu sudah sering di dengar atau di baca dimana-mana. Ibadah mahdhoh seperti sholat dan kawan-kawan jangan di fikir dan di pertanya-tanyakan kenapa begitu, kenapa kog subuh dua rokaat sedang isya' empar rokaat, dan lain-lain. Lakukan saja karena itu perintah Allah titik.

Dawung, 5 Agustus 2019